- Pengertian Windows
Microsoft Windows atau lebih dikenal dengan
sebutan Windows adalah keluarga sistem operasi komputer pribadi yang
dikembangkan oleh Microsoft yang menggunakan antarmuka dengan pengguna berbasis
grafik (graphical user interface).
Sistem operasi Windows telah berevolusi dari
MS-DOS, sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks dan command-line.
Windows versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 pertama kali
diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru keluar pasar pada bulan
November tahun 1985 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer dengan
tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat lunak 16-bit tambahan
(bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di atas MS-DOS (dan beberapa
varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sistem
operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga sama. Beberapa versi terakhir dari
Windows (dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakan sistem operasi
mandiri yang tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft
Windows kemudian bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem operasi
hingga mencapai 90%.
- Sejarah Windows
Dimulai dari DosShell for DOS 6 buatan Microsoft
dan inginnya Microsoft bersaing terhadap larisnya penjualan Apple Macintosh
yang menggunakan GUI, Microsoft menciptakan Windows 1.0. Nama ini berasal dari
kelatahan karyawan Microsoft yang menyebut nama aplikasi tersebut sebagai
Program Windows (Jendela Program). Windows versi 2 adalah versi Windows pertama
yang bisa diinstal program. Satu-satunya program yang bisa ditambahkan adalah
Microsoft Word versi 1. Windows versi 3 menjanjikan aplikasi tambahan yang
lebih banyak, kelengkapan penggunaan, kecantikan user interface atau antarmuka
dan mudahnya konfigurasi. Windows versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa
mengoptimalisasi penggunaannya pada prosesor 32-bit Intel 80386 ke atas.
Windows versi 3.11 adalah versi Windows terakhir sebelum era Start Menu.
Windows 3.11 pun adalah versi Windows pertama yang mendukung
networking/jaringan. Versi Hibrida dapat dijalankan tanpa MS-DOS. Versi Hibrida
tersebut menginstalasi dirinya sendiri dengan DOS 7. Tidak seperti Windows
versi 16-bit yang merupakan shell yang harus diinstalasi melalui DOS terlebih
dahulu. Aplikasinya pun berbeda. Meskipun Windows 9X dapat menjalankan aplikasi
Windows 16-bit, namun Windows 9X memiliki grade aplikasi sendiri – X86-32,
Windows 9X sangat terkenal dengan BSOD (Blue Screen of Death).
- Versi-versi Windows
- 1985 November – Windows 1.0
- 1987 9 Desember – Windows 2.0
- 1990 22 Mei – Windows 3.0
- 1992 Agustus – Windows 3.1
- 1992 Oktober – Windows for Workgroups 3.1
- 1993 November – Windows for Workgroups 3.11
- 1995 24 Agustus – Windows 95 (Versi: 4.00.950)
- 1998 25 Juni – Windows 98 (Versi: 4.1.1998)
- 1999 5 Mei – Windows 98 Second Edition (Versi: 4.1.2222)
- 2000 19 Juni – Windows Millennium Edition (Me) (Versi: 4.9.3000)
- Berbasis kernel Windows NT
- 1993 Agustus – Windows NT 3.1
- 1994 September – Windows NT 3.5
- 1995 Juni – Windows NT 3.51
- 1996 29 Juli – Windows NT 4.0
- 2000 17 Februari – Windows 2000 (Versi: NT 5.0.2195)
- 2002 – Windows XP (Versi: NT 5.1.2600)
- 2003 – Windows Server 2003 (Versi: NT 5.2.3790)
- 2006 – Windows Vista (Versi 6.0 Build 6000)
- 2007 – Windows Home Server (Versi 6.0.1800.24)
- 2008 – Windows Server 2008 (Versi 6.1)
- 2009 – Windows 7 (Versi 6.1)
- Penjelasan Versi Windows
- Ø 16-bit, berjalan di atas MS-DOS
- Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut
dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki
banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di
pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface
Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft
Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama “Windows” akan lebih
“memikat” konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap,
tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain
itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki
oleh MS-DOS.
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft
membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di
dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara “tile” saja, sehingga
jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu,
tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus
(Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak
terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut
dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.
- Windows 2.x
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal
9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan
pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan
aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft
Word for Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk
kemudian memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan
sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan
signifikan saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang
sebelumnya hanya dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan
komputer mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan
selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus
real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam
konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking
lainnya, semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang
ditawarkan oleh Intel 80286.
- Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni
Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya,
Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang
pertama yang mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki
kernel yang berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory
Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi
Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah
topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS
saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus
terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru
yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan
tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan
jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple
Macintosh yang “ditiru” oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and
feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut,
kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5
Januari 1989.
- Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan
yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990.
Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0
juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS
secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah
diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan
kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan
dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu
grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386
Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak
dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh
MS-DOS.
Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus,
yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan
prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386.
Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski
pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan
menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
• win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus real
• win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus standar
• win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows
yang berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode
merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam
Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang,
aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit,
sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386,
yang notabene adalah prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”,
yang disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis
beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan “multimedia
upgrade kit”, yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti
halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua
fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti
halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari
spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan
pasar perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0
sangat sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi
Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows
3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft
melakukan revisi terhadap beberapa rencana awalnya.
- Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi
2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa
peningkatan minor terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk
menampilkan font TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan
Apple), dan juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan
dukungan terhadap multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus
real, sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh
mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada
akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup
semua tambalan dan perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada
tahun 1992.
- Windows for Workgroups
Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis
Microsoft Windows for Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk
Windows 3.1 dan sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar
Windows dan tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for
Workgroups mencakup driver jaringan komputer dan stack protokol yang lebih
baik, dan juga mendukung jaringan secara peer-to-peer. Salah satu download
opsional untuk Windows for Workgroups adalah stack protokol TCP/IP dengan nama
kode “Wolverine”, yang mengizinkan akses ke Internet melalui jaringan korporat.
Windows for Workgroups dirilis dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan
Windows for Workgroups 3.11. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya,
Windows for Workgroups 3.11 hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan
membutuhkan setidaknya mesin dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua versi tersebut terus menerus meningkatkan
laju penjualan Windows versi 3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak
kekurangan, yang sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang
panjang (melebihi 11 karakter, dalam format 8.3), desktop, atau proteksi sistem
terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan, Microsoft secara cepat
mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop untuk IBM PC dan
kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk perangkat lunak
konsumen.
- Ø Hibrida (16-bit/32-bit), berjalan tanpa MS-DOS (meski tidak sepenuhnya)
- Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai
pengembangan sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi
nama kode Chicago.
Chicago
didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit
seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel
16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32
API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah
standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas
Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan
“thunking”. GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada
awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat
dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan
ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu
(khususnya fitur Plug and Play).
Microsoft tidak mengganti semua kode Windows
menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak
menggunakan modus real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke
belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya
kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi
yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya.
Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan
nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago,
saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan
dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan
Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih
murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi
tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat
sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di
dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model
pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32
untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte
sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi
tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32
lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang
fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun
Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting
konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus
melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi
4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan
perangkat keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2
versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada
ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah
dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi,
dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya
kembali, diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa
alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun
OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada
yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut
Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode
sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada
untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada
kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing
pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam
bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para
pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum menggantinya dengan versi Windows yang
baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam lima
versi berbeda, yakni sebagai berikut:
• Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows
95
• Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95
Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap
instalasi.
• Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan
mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0.
Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia
menyebutnya sebagai Windows 97.
• Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1
merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras
berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
• Windows 95 C – atau Windows 95 OSR2.5 mencakup
semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi
yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah
dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan
sistem operasi tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM
bahkan menjual hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di
dalamnya.
Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95,
Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup
beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.
- Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah
sistem operasi Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98
dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat
jauh lebih stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya,
Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan
sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki
kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam
Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik
dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft
memasukkan penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi
dan tidak dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows
mampu menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus
baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan
mengapa Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi
komputer pribadi untuk berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan
IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98
Second Edition, sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan
versi sebelumnya. Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk
dari Network Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam
sebuah jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet
bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam
Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak
orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi
Windows 9x lainnya.
- Windows Millennium Edition (ME)
Pada bulan September 2000, Microsoft
memperkenalkan Windows Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows
Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan
multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur
“System Restore,” yang mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan
sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi
mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada
Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama.
Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat,
kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis
antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan.
Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5,
Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh
secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore. Hasilnya,
Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara
saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows
Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan terhadap
MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows
Me sebagai Windows Mistake Edition.
Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang
dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun
menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows
Product Activation (WPA).
- Ø Berbasis kernel Windows NT
- Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan
pengembangan sistem operasi yang barunya, yang disebut dengan Windows NT.
Arsitek utama dari Windows NT adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu
dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment
Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari
Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah
versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi
baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya
sedang membuat sebuah sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan
Mica. Dan pada saat petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari
DEC dan membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki
keyakinan bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan
menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh membayar
150 juta dolar Amerika dan memiliki kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru
buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar
dapat berjalan di dalam Windows NT.
Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft
menghendaki Windows NT agar terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1)
akhirnya muncul pertama kali dalam bentuk Beta bagi para pengembang perangkat
lunak pada bulan Juli 1992 dalam sebuah perhelatan Professional Developers
Conference (PDC) yang dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika
Serikat. Microsoft juga mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah
sistem operasi penerus bagi Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1
pada konferensi tersebut (yang diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan
menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi yang padu. Sistem operasi
tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih
rumit dibandingkan apa yang telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT
dan Chicago
tidak “bersatu” sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo belum muncul di
dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini. Contohnya adalah
subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File System di dalam
Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada
akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan WinFS dan
akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan
teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL Server.
Dukungan device driver untuk Windows NT juga
kurang begitu banyak karena memang mengembangkan driver untuk Windows NT
dianggap rumit oleh beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga
memiliki superioritas dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini
telah menghantui semua versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000)
keluar ke pasaran. Para programmer pun
mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu hal
yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil risiko
untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang memiliki
pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan performa yang
baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam
beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai
sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini publik
bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga jauh lebih
mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium yang kala
itu memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk pengguna
pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang
digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT
merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat
Windows NT pilihan yang sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal
(LAN), yang pada tahun 1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring
dengan komoditas jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis.
Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas
jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS yang efisien. Windows
NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun ke pasar ini, yang kemudian
mengambil alih sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell
Netware beberapa tahun ke depan.
Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT
adalah Application Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat
untuk menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan
dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API 16-bit yang lama
sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah implementasi utama: satu untuk
Windows NT (yang merupakan Win32 API terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun
Unicode), satu untuk Win32s (yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat
digunakan di atas sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya
mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan Windows NT,
meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat jauh berbeda jika
dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT merupakan sistem operasi Windows
pertama yang dibuat dengan menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi
sebelumnya hanya menggunakan kernel monolithic saja.
- Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus
Windows NT 3.x yang sukses mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar
korporat. Windows NT 4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian
dari usaha untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0
memiliki antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang
sama dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch
tambahan yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar
mirip seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug.
Antarmuka pengguna tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows
NT, tapi karena Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang
cenderung berpikir “Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95.”
Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:
• Windows NT 4.0 Workstation
• Windows NT 4.0 Server
• Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang
mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
• Windows NT 4.0 Terminal Server
- Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari
2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau
“NT 5.0″. Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa
pasar workstation dan juga pangsa pasar server.
Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling
signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model
jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri,
seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP),
dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows
Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu
produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur
baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device
Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management
Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem
operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga
merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan
penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya.
Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer
yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai
produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah
kurangnya device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai
(scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya
berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:
• Windows 2000 Professional
• Windows 2000 Server
• Windows 2000 Advanced Server
• Windows 2000 Datacenter Server
• Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
• Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
- Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows
XP (yang memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah
merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil
menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows
NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan
kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk
Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.
Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows
yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari
tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran
sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30
Januari 2007.
Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
• Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk
pasar desktop dan laptop rumahan.
• Windows XP Home Edition N, sama seperti Home
Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang
peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
• Windows XP
Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
• Windows XP Professional N, sama seperti
Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena
peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
• Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis
pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan
untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
O Windows XP Media Center
Edition 2003
O Windows XP Media Center
Edition 2004
O Windows XP Media Center Edition 2005, yang
dirilis pada 12 Oktober 2004.
• Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan
untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
O Windows XP Tablet PC Edition 2005
• Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk
sistem benam (embedded system)
• Windows XP Starter Edition, yang ditujukan
untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
• Windows XP Professional x64 Edition, yang
dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang
menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau
Intel EM64T).
• Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah
versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang
mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan
emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional,
dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat
vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan
produk-produknya sebagai “workstation”, karena memang mereka cenderung
memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
O Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan
basis kode Windows NT 5.2 (sama
seperti Windows Server 2003).
- Windows Server 2003
Pada tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan
Windows Server 2003, sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server,
yang menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu “Manage Your
Server wizard” yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya,
dan juga peningkatan kinerja. Windows Server 2003 menggunakan kernel Windows NT
versi 5.2.
Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan
yang tidak terlalu dibutuhkan di dalam lingkungan server dinonaktifkan secara
default, terutama “Windows Audio” dan “Themes” demi alasan kestabilan; Agar
dapat menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna
harus mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft Management
Console Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis
juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus mengaktifkannya secara manual, tentu
saja jika device driver yang digunakan “bisa dipercayai”.
Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis
Windows Server 2003 R2, yang merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1
ditambah dengan beberapa paket tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya
adalah fitur-fitur manajemen untuk kantor-kantor cabang, dan integrasi
identitas yang luas.
Windows Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:
• Windows Server 2003, Web Edition
• Windows Server 2003, Standard Edition
• Windows Server 2003, Enterprise Edition (32-bit
dan 64-bit)
• Windows Server 2003, Datacenter Edition
• Windows Server 2003, Small Business Server
- Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP,
Microsoft tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi
terbaru dari Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30
November 2006 [1] bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna
rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan
agar memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi
sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang
disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi
“administrator-by-default” yang diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista
juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih “memikat”, yang disebut dengan
Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows
DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble
Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet
Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0,
sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika dibandingkan
dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003
(5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar,
khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
• Windows Vista
Starter
• Windows Vista Home Basic
• Windows Vista Home Premium
• Windows Vista
Business
• Windows Vista Enterprise
• Windows Vista
Ultimate
- Windows Home Server
Windows Home Server (sebelumnya memiliki nama
kode Q singkatan dari Quattro) merupakan sebuah produk server yang diturunkan
dari Windows Server 2003, yang didesain khusus untuk digunakan oleh para
konsumen dari pengguna rumahan. Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 7
Januari 2007 oleh Bill Gates. Windows Home Server dapat dikonfigurasikan dan
dipantau dengan menggunakan program console yang dapat diinstalasikan pada
sebuah PC klien. Windows ini memiliki fitur Media Sharing, backup terhadap
drive lokal dan drive jarak jauh, dan duplikasi berkas.
- Windows Server 2008
Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru
Windows Server, yang dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 27 Februari 2008.
Pada saat pengembangannya, Windows Server memiliki nama kode “Windows Server
Codenamed Longhorn.” Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan
teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista,
dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang
pendahulunya, Windows Server 2003.
- Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal
sebagai Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna.
- Sejarah Sistem-sistem Operasi Microsoft
v Pergerakan versi MS-DOS
• MS-DOS dan PC-DOS
• Windows 95 (MS-DOS 7.0)
• Windows 95 OEM Service Release 2.x, Windows 98
(MS-DOS 7.1)
• Windows Millennium Edition (MS-DOS 8.0)
v Pergerakan versi Windows kelas rumahan
• Windows 1.0
• Windows 2.0
• Windows 2.1 (alias Windows/286 and Windows/386)
• Windows 3.0, Windows 3.1, Windows 3.1 for
Workgroups, Windows 3.11, Windows 3.11 for Workgroups (WfW)
• Windows 95 (Windows 4.0)
• Windows 98 (Windows 4.1)
• Windows Millennium Edition (Windows 4.9)
v Pergerakan versi Microsoft/IBM OS/2
• OS/2 1.0
• OS/2 1.1
• OS/2 1.2
• OS/2 1.3
v Pergerakan versi Microsoft berbasis Windows NT
• Windows NT 3.1, 3.5
• Windows NT 4.0
• Windows 2000 (Windows NT 5.0)
• Windows XP (Windows NT 5.1)
• Windows Server 2003, Windows XP 64-bit Edition
2003 (Windows NT 5.2)
• Windows XP Professional x64 Edition (Windows NT
5.2)
• Windows Fundamentals for Legacy PCs (Windows NT
5.1)
0 komentar:
Posting Komentar
Apabila ada yang tidak mengerti akan isi dari postingan ini, anda bisa bertanya lewat kotak komentar dibawah !!!